Resensi Novel "MOZACHIKO"

"Mozachiko"




Judul buku            : Mozachiko

Penulis                  : Poppi Pertiwi

Penerbit                : Loveable

Tahun Terbit         : 2019

Tebal Buku           : 352 Halaman


Sinopsis 

Chiko Gandagga adalah seorang murid SMA rajawali yang terkenal dengan sifat kerarnya, sederat catatan masalahnya di sekolah SMA Rajawali menjadikan Chiko Gandagga di cap sebagai murid paling bermasalah.


Di SMA Rajawali Chiko Mengenal Moza adik kelas Chiko di SMA Rajawali, awalmula perkenalan mereka adalah saat Chiko memergoki Moza dipaksa pulang bareng oleh Jaka, Chiko saat itu membantu Moza untuk menolak ajakan Jaka, karena Chiko melihat Moza tidak nyaman dengan perlakuan Jaka.


Moza sendiri merupakan anak yang memiliki masalah yang di kelam, Moza memiliki ibu tiri dan seorang saudara Tiri yang bernama Nency, Nency dan ibunya selalu mengancam Moza dibelakang ayah Moza, Ketika Nency diberikan hukuman berupa pemotongan uang saku oleh ayah Moza karena Nency menghabiskan isi kartu kredit hingga over limite Nency memanfaatkan posisi Moza dengan cara mengambil uang jajan Moza untuk dipergunakan oleh Nency, sehingga sering kali Moza menahan lapar dan menolak saat diajak oleh Chiko untuk makan bareng dengan alasan tidak bawa uang.


Necy yang merupakan saudara tiri Moza juga bersekolah di SMA Rajawali, Nency juga menaruh hati kepada Chiko, bahkan Nency kerap kali meminta Chiko untuk menemaninya jalan-jalan. Kisah cinta antara Chiko dan Moza penuh dengan liku, ditengah-tengah kedekatan antara Chiko dan Moza hadir sosok Draco yang mengganggu hubungan mereka, dan pada pertengahan cerita yang dikarenakan sebuah kesalah fahaman Moza memilih Draco untuk dijadikan pacarnya, walau sebenarnya hati kecilnya tetap terkait pada Chiko.


Chiko galau saat Moza dan Draco berpacaran, hubungan antara Moza dan Draco pun diketahui oleh seluruh siswa Rajawali, dan ini membuat Chiko menjadi frustasi, dan di ujung cerita terjadi konflik antara Moza dan Danil, Danil adalah seorang mafia dan menjadi penyebab Moza terluka, hingga akhirnya Chiko pun membalas perbuatan Danil dengan mengobrak abrik markas Danil dan menghajar Danil juga melaporkan segala perbuatan Danil ke Polisi.


Di penghujung cerita Moza yang masih terluka bertemu Chiko dan akhirnya merekapun menjalin hubungan, dan diakhir cerita diceritakan pula Nency yang putus dengan Ergo, Ergo memutuskan hubungan dengan Nency karena sebenarnya Ergo masih suka sama Zetta sehingga Ergo memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Nency.


1. Tema                     : Kehidupan dimasa-masa SMA

2. Latar Belakang   : Sekolah, Rumah Moza, Warung Mak Ergo, Taman baca, Rumah Chiko, Club, Pasar malam, Hotel, Makam Zhelin, Mall, Angkot, Halte

3. Waktu                   : Dari pagi hingga malam

4. Suasana                : Menyedihkan, Menyenangkan, Menegangkan, Mengharukan

5. Alur                      : Alur dalam novel ini menggunakan alur campuran

6. Gaya Bahasa        : Novel ini menggunakan gaya bahasa Indonesia yang sangat mudah untuk di pahami

7. Amanat                 : Bagaimanapun masalah mu, cobalah berfikir positif agar dapat menjadi solusi dari masalah yang di hadapi 

8. Penokohan            : - Chiko Gandagga : bersifat nakal, keras kepala, pembuat onar, emosional

                                    - Moza Adisti : bersifat ceria, culun, sangat sabar, perhatian, apa adanya, pintar

                                    - Nency Prasetya : bersifat egois, bossy, pintar, licik

9. Sudut Pandang     : Orang ketiga, karena penullis seolah-olah berada di luar cerita yang mengisahkan cerita tokoh utama kepada pembaca


Kelebihan

Novel ini mempunyai kelibihan yaitu tentang kisah perjalan Chiko yang cukup rumit dan juga di setiap bab terdapat amanat kecil buat pembaca


Kekurangan

Novel ini mempunyai kekurangan yaitu kisah yang diceritakan di novel ini kurang detail, dan juga tokoh utama dari novel ini tidak baik untuk di contoh, seperti mabuk-mabukan, tawuran, mabal, dll

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel "TELUK ALASKA"

PROPOSAL PROYEK