Resensi Novel "TELUK ALASKA"

 "Teluk Alaska"



Judul buku            : Teluk Alaska

Penulis                  : Eka Aryani

Penerbit                : Coconut Books

Tahun Terbit         : Juli 2019

Tebal Buku           : 408 Halaman


Sinopsis 

Anastasia atau yang sering kali dipanggil ana, dia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak sekali rahasia dalam hidupnya. Alister, dia pun sama tetapi hanya saja dia mempunyai sebuah masalah dengan orangtuanya yang membuat kehidupannya berubah. Kehidupan alister sekarang berbeda, dia mempunyai geng yang dimana geng nya selalu menindas atau membully orang-orang yang tak mempunyai salah kepada mereka.


Anastasia adalah salah satu perempuan yang sering dibully oleh gengnya alister, tetapi ana selalu sabar dan tersenyum disaat ia dibully. Lain halnya dengan Alister dan gengnya, mereka selalu terlihat bahagia saat membully orang. Ana dan Alister sekelas, dimana tidak ada yang menjadi teman ana karena jika mereka berteman dengan ana maka mereka juga akan ikut dibully oleh gengnya alister. Ana hanya sendirian, namun ia sudah biasa dengan kehidupannya yang seperti itu.


Ana selalu menuliskan kisah hidupnya itu didalam buku diary kesayangannya yang berwarna pink, ada juga buku diary hitamnya yang siapapu tak mengetahuinya jika ia mempunya diary itu. Didalam buku diary itu terdapat tulisan tangan sahabat ana yang sekarang menjadi mantan sahabat.


Tetapi ana selalu mengikuti apa yang ada di dalam buku diary itu. Ana si gadis culun itu tiba-tiba terkejut karena ada yang ingin berteman dengannya, namanya Bulan. Bulan adalah anak kepala sekolah di SMA mereka. Awalnya ana menolak jika bulan berteman dengannya, namun bulan tetap memaksa jika ia ingin berteman dengan ana.


Kehidupan ana berubah semenjak ada kehadiran bulan, sekarang tidak ada lagi ana yang polos, cupu dan selalu diam saat dibully. Namun sekarang berbeda, ana menunjukan keberanian saat dirinya dibully, hal itu membuat geng alister keheranan. Dengan ana yang berani seperti saat ini, itu membuat alana dan tasya semakin geram.


Sebelumnya dulu alana dan tasya adalah sahabat, namun mereka berdua hanya memanfaatkan ana, karena ana adalah anak orang yang kaya, tetapi semenjak ayahnya meninggal ana dan ibunya hanya hidup sederhana, mungkin itulah penyebab mereka tak bersahabat lagi.  Kedua sahabat ana itu semakin menjadi-jadi ketika ana berani melawan. Orang-orang tak tahu, jika selama ini ana selalu tersenyum dan sabar disaat dibully ternyata ana tak sekuat itu, ia rapuh ia selalu menceritakan segala sesuatu itu ke ayahnya, lebih tepat makam ayahnya. 


Sempat saat itu alister tak sengaja melihat ana pergi seorang diri menuju tempat, yang tak lain adalah makam ayahnya. Ternyata ana sedang menangis didepan makan ayahnya. Ternyata selama ini alister selalu jahat kepada ana, hal itu membuat hati alister sesak karena telah menyakiti orang sebaik ana. Hingga pada akhirnya, hubungan alister dan ana membaik, alister tidak pernah membully ana lagi, hal itu membuat gengnya keheranan. Alister tak mempedulikan itu karena ia baru saja mengetahui kenyataan yang membuatnya bahagia.


Ternyata selama ini orang yang ia bully adalah sahabat kecilnya, Hanas. Hanas adalah nama kecil ana, nama itu merupakan nama pemberian ayahnya. Ana senang jika alister mengetetahui bahwa ia adalah sahabat kecilnya, tetapi ana tak ingin membuat alister selalu bersama ana, karena itu nanti justru akan membuat alister bersedih, dan hanya kasihan kepada ana yang lemah ini. 


Ana sakit, ia mempunyai penyakit yang dimana hanya sedikit kemungkinan untuk sembuh dari penyakitnya. Selama ini hanya ana dan ibu nya saja yang mengetahui jika ana sakit, mungkin ditambah dengan iqbal sepupu ana yang tak lain juga adalah sahabat alister. Alister tahu, bahawa ia mencintai ana, dan ana pun mencintai alister. 


Unsur Intrinsik Novel

1. Tema                     : Dua orang yang dipertemukan. Namun, tidak untuk disatukan

2. Latar Belakang     : Sekolah, Rumah Ana, Halte bus, Rumah Alister, Jalan, Gubuk, Taman, Rumah Pohon, Makam ayahnya, tempat camping, cafe, mall, bis, 

3. Waktu                   : Dari pagi hingga malam

4. Suasana                : Menyedihkan, Menegangkan, Mengharukan, Menyenangkan

5. Alur                      : Novel ini menggunakan alur maju dan mundur, pada novel ini menggunakan alur maju mundur dimana Alister berusaha mengingat kejadian pada masa lalu sebelum Alister mengalami Amnesia

6. Gaya Bahasa        : Gaya bahasa nya menggunakan bahasa Indonesia yang sangat mudah untuk di pahami 

7. Amanat                 : Carilah teman yang menerima mu apa adanya dan jangan lupa untuk memilih teman. Karena orang yang kelihatannya baik di depan, belum tentu juga baik di belakang. Begitupun dengan sebaliknya

8. Penokohan            : - Anastasia Mysha : bersifat sabar, pantang menyerah, tegas, baik hati, cerdas, dan selalu tersenyum saaat dia di bully oleh geng Alister

                                    - Alister Reygan : bersifat jahat, gegabah, keras kepala, pemarah

                                    - Alana dan Tasya : bersifat jahat, ingin menang sendiri, keras kepala, dan suka memanfaatkan orang lain

                

9. Sudut Pandang     : Orang Ketiga, Karena penulis seolah-olah berada di luar cerita yang mengisahkan cerita tokoh utama kepada pembaca


Kelebihan

Novel ini bahasanya sangat mudah untuk di pahami dan dimengerti. Cover dari novel ini memiliki desain yang menarik untuk dibaca, dan kisah dari cerita ini mempunyai amanat


Kekurangan

Didalam cerita ini terdapat kisah yang tidak baik untuk di contoh, seperti Pembullyan, Tawuran, dll

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel "MOZACHIKO"

PROPOSAL PROYEK